Minggu, 31 Agustus 2008

Puisi teman-temanku

Walau..Kepak sayapku kian melemah
Menggapai nirwana keagungan-Mu
Yakinkan hati, tuk bersandar
Dari tajam duri kehidupanDari keras nadi perjuanganIllahi..
Hanya Engkau sandaran hatiHanya
Engkau harapan diri
Syahdu dan riang perjalanan ini
Hanya inginkan satu tujuan
Pertemuan dengan-Mu di hari yang kekal
Illahi..Dekap jiwa ini lebih erat
Dalam untaian makna
Dari selimut jiwa yang lara
Dari pedihnya rasa
Yakinkan semua kan sirna
(Created By: Lea)
-------------------------------------------------


Ternyata masih ada bintang malam disana
Yang selalu memperhatikan dari kejauhan
Datang merentang tangan
Memeluk erat inginku tentang sebuah jawab
Mencoba memadamkan gelora sunyiku Lewat hangat pancaran sinar kasihnya
Menjanjikan sebuah harapan baru
Bersama menyibak segala yang samar
Ada senyum terukir disana meski gelisah masih terasa Entah mengapa...
Senyum membias begitu saja tanpa terpaksa terukir
(Created By: Lea)

-----------------------------------------------------------------
Wanita diUfuk Senja

Batas malam mulai merambatimu
Pelan putihkan rambut dengan perjuangan
Guratkan garis halus pada sudut senyum
Kikis hitamnya bola mata dengan putihnya asa
Gemeretak gigi kala tubuh menggigil
Dibuai angin malam di sepanjang trotoarNamun jasadmu menyatu dengan jiwa cinta
Setiap derita termuaikan semangatmu membara

Oh wanita di ufuk senja
Tiada letih kau torehkan jejak hidup
Tiada jengah kau bisikkan perjuangan
Tiada kesah kau hapus peluh keringat
Demi celoteh riang tunasmu yang menghijau
Oh wanita di ufuk senja
Bukan berlian tertawan di cawan tanganmu
Namun kasih tanpa pamrih
Melekat berkilat disela sela hatimu
Yang putih bersih ber aura Surga…

Wahai wanita di ufuk senja…
Bila nanti masa Nya
Perjuanganmu menepi digaris malam
Tidurlah di bantal bantal kedamaian
Yang terkirim dari tunasmu yang bersemi
Dari buah ranum yang kau tanam
Tersenyumlah…..

(Yekti-Maniz Scratch)

--------------------------------------

Kenapa kini bisikan angin membuatku enggan
meski kututupi kedua telingaku
namun ternyata aku tak bisa lari
dari semua cerita tentangmu

maafkan aku, kawan...
aku tak lagi punyai hati untukmu
meski jua hatiku tersayat
kau sedang terbaring di sana
dengan luka karena celaka
meski aku berdoa untukmu...
tapi aku tak kan mendekat...
aku tak mampu, dan aku tak mau...

Setelah semua milikmu lenyap
akankah hatimu tetap berpaling
dari Tuhan yang telah berikan isyarat
atau masihkah nafsu dan nikmat
yang menjagal hidupmu dari berkat
Telah kulucuti semua rasa dan cintaku

Bertahun sudah terkubur kisah itu
aku hanya tak mengira
kenapa selalu saja ada berita...

sesungguhnya aku tak ingin tahu lagi
apakah bahagia atau derita yang sedang kau rasa
semoga semesta tak menyampaikan apapun lagi
(ky for C - 280808)
(Kylie Felicia)
----------------------------

Mata yang lelah mengikuti matahari yang beranjak
Kemana akan terhenti?
Dimanakah akhir sebuah pencapaian?

Kaki yang terseok
Terantuk dan tersandung bilah-bilah duri
dan nafas..
satu dua desah putus-putus menguap ditengah dingin

Entah hidup ataukah matiku telah dimulai sejak kini?
Entah jalan mana dan akan kemana kisah ini kan kubawa
Mataku tak sempat melihat
Mataku tak kuasa melihat
dan mataku tak berani menatap jauh

Sebegitu jauh diujung keterbatasanku

Hanya pejam ditengah mimpi
dan kenyataan tak akan kudapati kembali

Mungkin cukup seperti jengah dan hambar tiada warna
dan aku akan pergi.
Kesebuah ruang yang mampu menyulam asa

Kenang aku cinta..

(Shealea Coy)

Tidak ada komentar: